Selasa, 20 November 2012

Pesugihan Jatah Umur Eyang Durgala Pati (oleh Herry Boediyanto)

Sekitar setahun kebelakang sudah pernah kami tampilkan ritual pesugihan kontrak umur versi keramat Kraton Gunung Mayit  Eyang Ki Jaga Sakti yang cukup menegangkan dan mendebarkan, selain tempat ritualnya itu mengerikan medannya pun sangat sulit untuk ditempuh harus melalui titian anak tangga yang berjumlah 360 buah dan untuk mencapai lokasi tempat keramat tersebut baiknya pelaku mesti harus memegang akar- akar pohon yang merambat kebawah dan jika terlepas ataupun terpeleset berarti nyawalah sebagai tebusannya.
Tak kalah menarik dengan ritual di keramat Gunung Paseban  baik dari tata cara maupun perjanjian sangatlah jauh berbeda.
Sebaiknya kita selaku makhluk tuhan yang paling sempurna mesti menjauhi acara- acara ritual seperti itu dianggapnya musyrik namun jika dalam keadaan yang sudah sangat terjapit biasanya manusia suka nekad tapi hendaknya mesti diperhitungkan terlebih dahulu untuk kedepannya sebab ritualnya selain di puncak bukit jauh pula dengan rumah- rumah penduduk serta melewati beberapa kilometer hutan belantara sangatlah berbahaya jika lari sudah pasti akan masuk jurang  nyawa sebagai taruhannya.

Senin, 05 November 2012

Penghuni Gaib Sekolahan (oleh: Anggita Alfiani)

Semburat sinar mentari mulai menyapa bumi dan isinya. Diiringi dengan kicauan burung yang saling bersahutan. Sungguh
senandung pagi yang indah. Seindah hati Rara yang hari ini akan memulai hari pertamanya menduduki bangku SLTP favorit
yang ia idam-idamkan selama ini.
“Mama, ayo buruan. Rara udah telat nih. MOS-nya kan mulai pukul 06.30. Berarti Rara harus udah sampai sekolah 15 menit sebelum MOS di mulai,” ujar Rara begitu semangat.
“Iya Ra, Mama tadi habis pakein popok adik. Ya udah, ayo kita berangkat,” sahut Mamanya. Mereka lalu menyetop angkot yang menuju sekolah itu. Setelah sampai di sekolah itu, Rara langsung bergabung dengan teman-teman barunya. Kebetulan

Lancang Kuning

Hatta, bermula dari sebuah kerajaan besar yang berpusat di Bukit Batu, Bengkalis. Kebesaran dan kejayaan panji-panji kerajaan
tersebut adalah berkat kerja keras serta kejujuran dan kecintaannya kepada seluruh rakyat yang dipegang oleh Datuk Laksamana
Perkasa Alam yang dibantu dengan dua orang kepercayaannya. Panglima Umar dan Panglima Hasan.
Senyampang dengan perjalanan sang waktu, pada suatu ketika, dengan santun dan penuh hormat, Panglima Umar menyampaikan isi hatinya kepada Datuk Laksamana Perkasa Alam untuk menyunting Zubaidah, si bunga negeri.

Sambil tersenyum, Datuk Laksamana pun
Loading