Jumat, 30 September 2011

ASAL USUL GENDERUWO

Genderuwo adalah salah satu mahluk halus yang cukup terkenal dan hanya ada di Indonesia khususnya di pulau jawa. Hingga saat ini belum ada negara lain yang mengklaim genderuwo adalah khazanah kepunyaan negara selain Indonesia.

     Genderuwo adalah sejenis bangsa jin atau makhluk halus yang berwujud manusia mirip kera yang bertubuh besar dan kekar dengan warna kulit hitam kemerahan, tubuhnya ditutupi rambut lebat yang tumbuh di sekujur tubuh. Genderuwo terutama dikenal dalam masyarakat di Pulau Jawa (orang Sunda menyebutnya "gandaruwo" dan orang Jawa menyebutnya "gendruwo").
     Habitat hunian kegemarannya adalah batu berair, bangunan tua, pohon besar yang teduh atau sudut-sudut yang lembab sepi dan gelap. Pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di Hutan Jati Donoloyo, kecamatan Sloghimo, sekitar 60 km di sebelah timur Wonogiri, dan di wilayah Lemah Putih, Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo sekitar 60 km ke barat Yogyakarta.

Legenda Genderuwo
     Makhluk halus ini dipercaya dapat berkomunikasi dan melakukan kontak langsung dengan manusia. Berbagai legenda menyebutkan kalau genderuwo dapat mengubah penampakan dirinya mengikuti wujud fisik seseorang untuk menggoda manusia. Genderuwo dipercaya sebagai sosok makhluk yang iseng dan cabul, karena kegemarannya menggoda manusia terutama kaum perempuan dan anak-anak. Genderuwo kadang senang menepuk pantat perempuan, mengelus tubuh perempuan ketika sedang tidur, bahkan sampai memindahkan pakaian dalam perempuan ke orang lain. Kadang genderuwo muncul dalam wujud makhluk kecil berbulu yang bisa tumbuh membesar dalam sekejap, genderuwo juga gemar melempari rumah orang dengan batu kelikir di malam hari.
     Salah satu kegemaran genderuwo yang paling utama adalah menggoda istri-istri kesepian yang ditinggal suami atau para janda, bahkan kadang genderuwo bisa sampai melakukan hubungan seksual dengan mereka. Dipercaya bahwa benih daripada genderuwo dapat menyebabkan seorang wanita menjadi hamil dan memiliki keturunan dari genderuwo. Menurut legenda, genderuwo memiliki kemampuan gendam untuk menarik wanita agar mau bersetubuh dengannya. Permainan seks genderuwo juga diyakini amat luar biasa, sehingga wanita-wanita korban pencabulannya seringkali merasakan puas dan nikmat yang luar biasa apabila berhubungan badan dengan genderuwo.
     Namun biasanya wanita korban yang disetubuhi oleh genderuwo tidak akan sadar sedang bersetubuh dengan genderuwo karena genderuwo akan menyamar sebagai suami atau kekasih korban dalam melakukan pencabulannya. Disebutkan pula kalau genderuwo memiliki libido dan gairah seksual yang besar dan jauh di atas manusia, sehingga ia amat mudah terangsang melihat kemolekan perempuan dan membuatnya menjadi makhluk yang senang menggoda perempuan.
     Ada legenda menyatakan genderuwo kadang senang bersemayam di dalam rahim perempuan. Perempuan yang rahimnya disemayami oleh genderuwo akan memiliki gairah seks yang tinggi dan tak mampu menahan gairahnya. Si perempuan akan senang melakukan hubungan intim. Apabila pasangan si perempuan tak mampu mengimbangi gairahnya, maka si perempuan takkan segan mencari pasangan lain. Hal ini terjadi karena gairah si wanita dikendalikan oleh genderuwo, apabila si wanita melakukan hubungan intim, maka si genderuwo yang bersemayam di rahimnya juga akan merasakan nikmat dari hubungan intim yang dilakukan wanita tersebut.
     Tidak semua genderuwo bersifat jahat, ada pula genderuwo yang bersifat baik. Genderuwo yang bersifat baik ini dipercaya biasanya menampakkan wujudnya sebagai seorang kakek tua berjubah putih yang kelihatan amat berwibawa. Genderuwo yang baik tidak bersifat cabul seperti saudara sebangsanya yang bersifat jahat, genderuwo yang baik seringkali membantu manusia seperti menjaga tempt gaib atau rumah dari tangan jahil atau perampok. Pernah juga terdengar bahwa genderuwo yang bersifat baik terkadang membantu menyunat anak-anak dari keluarga tidak mampu yang sholeh beribadah.

Asal-Usul Gendruwo
     Asal-usul genderuwo dikatakan berasal dari arwah orang yang meninggal secara tidak sempurna, bisa akibat bunuh diri, penguburannya tidak sempurna ataupun kecelakaan. Sehingga ia merasa penasaran dan belum mau naik ke akhirat. Genderuwo tidak dapat dilihat oleh orang biasa tapi pada saat tertentu dia dapat menampakkan dirinya bila merasa terganggu. Pada dasarnya tidak semua genderuwo jahat, ada genderuwo yang jahat ada pula yang baik. Semuanya tergantung bagaimana kita bersikap, mau berteman atau bermusuhan padanya.
     Banyak kalangan mempercayai salah satu cara memanggil genderuwo adalah dengan membakar sate gagak. Diyakini, burung gagak adalah makanan kesukaan sekaligus binatang peliharaan genderuwo. Seperti halnya bangsa manusia yang memelihara ayam. Untuk melakukan ritual ini, subyek yang ingin bertemu dengan makhluk gaib ini tidak boleh asal atau sembarangan ketika mulai membakar sate burung gagak.
     Ada cara khusus untuk membuatnya. Caranya adalah sebagai berikut: setelah berhasil menangkap burung gagak, sembelihlah gagak tersebut dengan pisau yang sangat tajam. Alasannya, ketajaman mata pisau akan mempengaruhi lancar tidaknya darah yang mengalir keluar dari bekas luka yang ditimbulkan. Berikutnya adalah mencabuti bulu-bulu hitam yang kasar itu hingga benar-benar bersih. Selanjutnya, daging yang sudah bersih itu ditelikung seperti halnya kalau membuat ingkung ayam. Baru kemudian, bisa dibakar di atas perapian. Hal terpenting dari ritual itu adalah mengucapkan rapalan mantra khusus agar si makhluk gaib itu mendengar selain mencium bau makanannya.
     Mantra pemanggil genderuwo hanya dimiliki segelintir orang saja dan tidak sembarang diberitahukan. Tempat yang dianggap paling tepat untuk melakukan ritual ini adalah tempat yang terbuka. agar bau burung gagak yang dibakar bisa menyebar ke mana-mana dibawa oleh angin. Sehingga semerbak daging terbakar api itu bisa mengundang genderuwo mendatangi tempat tersebut. Belakangan, ritual mengundang genderuwo lengkap dengan segala sejajinya makin banyak dilakukan orang. Hal ini berkaitan erat dengan maraknya perjudian togel yang dulu amat dikenal dengan nomor buntut. Mereka meyakini, dengan mengundang genderuwo, keinginan untuk mendapat nomor jitu bisa terpenuhi. Dengan berbekal sedikit keberanian, keuntungan besar bakal gampang diperoleh.
     Ada yang unik dari proses mendatangkan genderuwo hingga permintaan untuk menyebutkan nomor jitu yang bakal keluar. Yaitu dilakukan tawar menawar seperti layaknya jual beli pedagang di pasar. Setelah genderuwo keluar dari sarang mendengar rapalan mantra berikut bau daging gosong gagak terpanggang, secepat kilat harus segera meminta apa yang kita inginkan. Jangan sampai ia mencuri atau memakan umpan sate burung gagak sebelum mengucapkan permintaan. Sebab, jika ia sudah kekenyangan ia akan segera melenggang pergi tanpa mau menjawab yang diingini si pemanggilnya.
Loading