Oleh: Kumara Qulmi
Banyak
orang yang ingin mengusai Ilmu Meraga Sukma. Bagaimanakah rahasia yang
sebenarnya? Benarkah Meraga Sukma hanya bisa dilakukan dengan metode
tirakat atau dengan meminta bantuan jin…?
Anda
mungkin pernah mendengar cerita seseorang berilmu tinggi, yang mampu
mengunjungi familinya hanya dengan berkonsentrasi. Atau, Anda mungkin
pernah menonton film yang berkisah tentang seorang pendekar yang
bertarung dari jarak jauh dengan “tubuh halus”-nya dengan pendekar yang
menjadi lawannya. Hal semacam itu merupakan ciri dari seorang yang
memiliki Ilmu Meraga Sukma, yang memang dapat dipergunakan untuk melepas
sukmanya tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Ilmu
Meraga Sukma, atau banyak juga orang mengiistilahkanya sebagai Proyeksi
Astral, Lepas Sukma, Pangaracutan, Proyeksi Mental, Out of Body
Experience, bahkan Astral Projection, adalah suatu proses pelepasan
sukma dari raga untuk melakukan perjalanan yang tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu. Proses ini bila sempurna maka semua rasa panca indera
pelakunya dibawa keluar, sehingga sukmanya mampu mendengar, merasakan,
melihat dan meraba lingkungan sekitarnya dengan sukma itu sendiri secara
nyata.
Apakah
meraga sukma diperbolehkan dalam syariat Islam? Marilah kita baca
firman Allah SWT ini, “Seluruh jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu
tidak dapat menembusnya, melainkan dengan kekuatan.” (QS. Ar Rahman:33).
Penjelasannya
bahwa Allah Azza Wa Jalla telah memberikan suatu fasilitas dalam tubuh
manusia untuk melakukan perjalanan ke penjuru langit dan bumi secara
fisik (teknologi: ilmu pengetahuan) dan non fisik (energi: sukma) jika
memang manusia itu memiliki kekuatan atau kemampuan.
Perlu
diketahui, proses meraga sukma sesunggunya tidak melepas roh, tetapi
hanya memproyeksikan energi pikiran yang disebut sukma. Kalau kita
melepas roh bisa menyebabkan kematian. Sebab itu orang yang meraga sukma
bisa menarik kembali energi pikiran yang melanglang buana sehingga
dapat hidup kembali. Energi pikiran atau sukma ini secara otomatis akan
kembali ke raga dalam kondisi tertentu, misalnya saja karena kaget,
tertindih energi lain, dan sebagainya.
Sukma
atau jiwa adalah kemampuan manusia yang bersifat kasat mata, gaib, atau
metafisika. Sedangkan sukma atau jiwa ini sangatlah kompleks yang
terdiri dari beberapa sub-sub penyusun.
Salah
satu dari sub-sub tersebut adalah kemampuan Bawah Sadar atau orang ada
yang menyebutnya ESP (Extra Sensory Perception), atau juga disebut
Indera Keenam. Kemampuan Bawah Sadar inipun sebenernya kompleks juga.
Hanya yang pasti, kesemuanya ini jelas merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap manusia, sejak dia lahir dengan sifatnya yang khas.
Sifat
khas dari kemampuan Indera Keenam ini adalah kemampuan sensoriknya yang
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan sifat uniknya ini maka
Indera Keenam mampu melakukan aktivitas “antar dimensi” atau
Transdimensi.
Juga
mungkin difahami secara sederhana, apa yang disebut sukma atau jiwa ini
dapat dianalogikan sebagai perangkat lunak (software) pada komputer.
Kita tahu bahwa software sendiri terbagi dalam beberapa klasifikasi
sesuai kebutuhan penggunanya.
Jika
dalam software komputer dikenal yang namanya Operating System sebagai
basis kegiatan seluruh aktivitas komputer maka, dalam jiwa atau sukma
kita pun ada komponen yang berfungsi sebagai basis kegiatan seluruh
aktivitas hidup kita yang dalam bahasa Qur’an disebut sebagai QALBU
Jadi
sebenarnya kegiatan melepas sukma bukan membuat tubuh kita menjadi
kosong tanpa ada roh yang mengisinya. Mengapa? Karena sebenarnya kita
bukan “MELEPASKAN” sukma tapi mendayagunakan kemampuan Extra Sensorik
kita untuk melakukan penjelajahan antar dimensi
Proses
melepas sukma hanya memanfaatkan kemanpuan otak yang kompleks. Tidak
seperti yang diperkirakan orang yang menyangka melepas sukma adalah
berupa sinar dan saudara empat lima pancer. Hal ini jauh dari kenyataan
yang sesungguhnya.
Otak
manusia adalah suatu organ tubuh yang sangat luar biasa dan teramat
kompleks. Seperti kita ketahui otak manusia terbagi-bagi menjadi banyak
sekali bagian yang masing-masing mengatur suatu fungsi sistem tubuh
manusia, seperti ada yang khusus mengatur syaraf sensorik, lalu ada yang
mengatur khusus untuk syaraf motorik, dan lain-lain. Dan salah satu
fungsi penting di dalam otak, ada suatu bagian otak yang mempunyai tugas
sebagai “pengawas”, yaitu mengawasi seluruh kerja tubuh kita sehingga
berjalan dengan semestinya. Nah, bagian otak ini terus-menerus bekerja
walau kita tertidur pulas. Buktinya adalah walau kita tidur pulas
sekali, bagian tubuh seperti jantung terus memompa darah dari dan ke
seluruh tubuh, atau paru-paru yang terus menghisap oksigen dan melepas
CO2, dan lain-lain. Tanpa bagian otak ini tubuh kita akan tidak dapat
berfungsi ketika kita tidur sehingga akibatnya kita bisa mati, karena
kegagalan fungsi tubuh.
Salah
satu bagian otak yang penting lainnya adalah suatu bagian otak yang
bertugas untuk menganalisis setiap pesan sensorik yang diterima tubuh
lalu dikirim dalam bentuk neurotransmitter ke otak, seperti dari mata,
sehingga kita bisa melihat, dari kulit sehingga kita bisa merasai sakit
ketika kita tertusuk duri, dari telinga sehingga kita bisa mendengar,
dan lain sebagainya. Bagian otak ini sangat penting bagi manusia karena
jika bagian otak ini tidak berfungsi dengan baik maka kita tidak akan
bisa melihat, mendengar, merasakan, membaui, dan lain-lain. Walaupun
mata, telinga, kulit, dan hidung kita normal tidak ada yang rusak sama
sekali, namun jika bagian otak tadi rusak maka tidak akan ada artinya
sama sekali.
Jika
kita bisa memfungsikan dua bagian otak di atas secara maksimal, maka
kita akan bisa melepas sukma. Caranya adalah kita harus bisa membuat
kesadaran otak kita tetap terjaga, walau tubuh kita tertidur pulas
sekali. Dengan menjaga kesadaran otak yang penuh ketika kita tidur, maka
ketika kita tidak lagi merasakan tubuh (tidak bisa menggerakkan/
merasakan tubuh kita sama sekali tapi kita masih sadar sepenuhnya), maka
pikiran kita ini bisa “melayang-layang” kemana-mana, pergi ke manapun
yang kita mau dengan bebas seakan-akan kita sudah bangun.
Suatu
hal penting yang perlu ditegaskan adalah kemampuan melepas sukma ini
adalah murni kemampuan memanipulasikan kemampuan otak, bukan roh. Jadi
kalau kita mengganggap melepas sukma adalah melepas nyawa atau roh, hal
ini jelas sama tidak benar. Buktinya adalah kita masih bisa bebas balik
lagi ke tubuh wadag kita, tanpa ada hal-hal yang aneh. Bayangkan, kalau
roh tentu kita tidak bisa balik lagi ke tubuh wadagnya, kecuali atas
izin Allah SWT dalam kasus yang yang spesifik dan langka sifatnya.
Orang
yang ingin melepas sukma harus memiliki energi tubuh yang cukup besar
supaya mampu melontarkan sukma ke luar raga, dan dipergunaskan untuk
proses perjalanan luar tubuh. Orang itu harus mengetahui teknik melepas
sukma untuk dilatih dengan disilpin dan kontinyu.
Seorang
teman Misteri pernah mengajarkan sebuah buku petunjuk latihan metoda
Chikung yang berisi berbagai teknik latihan indra ke-6 dengan pernafasan
murni. Salah satunya metoda melepas sukma dengan metoda rileks,
dibarengi pernafasan tertentu untuk melepaskan sukma yang dinamakan
Meditasi Levitasi Pikiran. Metoda ini sangat aman dan efektif untuk
dilakukan pemula. Berikut caranya:
1.
Anda berbaring di lantai dengan nyaman. Tangan diletakkan di samping
tubuh dengan jempol dan telunjuk saling bersentuhan. Pejamkan mata dan
taruh lidah di langit-langit.
2. Anda lakukan menarik nafas dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut dengan aturan nafas:
- Ambil nafas dan keluarkan nafas 50% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan semua.
- Ambil nafas dan keluarkan nafas 90% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan nafas semua.
- Ambil nafas dan keluarkan nafas 1% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan nafas semua.
- Ambil nafas dan keluarkan 100% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan semuannya.
- Ambil nafas dan keluarkan 30% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan semuanya.
- Ambil nafas dan keluarkan 20% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan nafas semuanya.
3. Anda bernafaslah alami selama 5 menit dan akhiri dengan meditasi.
4.
Anda membuka mata dan niatkan untuk meraga sukma. Setelah itu biarkan
tubuh Anda rilaks dan tetap berbaring sambil tidur-tiduran sampai Anda
memasuki kondisi sangat relaks atau setengah tidur. Sebab pada saat itu
Anda mengalami sensasi seperti berputar atau gerakan energi dari dalam
tubuh yang ingin keluar. Apabila tubuh Anda menjadi dua maka Anda
tinggal mengendalikan “tubuh halus” alias sukma untuk berjalan-jalan.
Teknik
meraga sukma metoda Meditasi Levitasi Pikiran Chi Kung ini sangat aman
dan efektif. Anda yang melakukan tahapan latihan dengan benar manpu
melepas sukma hanya beberapa kali latihan saja. Apabila Anda ingin
mengembalikan “badan halus” alias sukma hanya tinggal meniatkan menarik
sukma masuk tubuh dan membuka mata Anda.
Sesungguhnya,
apa yang disebut sebagai Ilmu Meraga Sukma hanya memanfaatkan pontesi
otak untuk menproyeksikan dan melevitasikan pikiran untuk keluar tubuh.
Prosesnya membutuhkan bantuan energi tubuh besar yang bisa dirangsang
dengan motada pernafasan tertentu.
Perlu
dikatahui, dalam penguasaan melepas sukma ini banyak sekali orang yang
memakai metoda tirakat yang biasanya meminta bantuan jin. Metoda bantuan
jin ini jelas tidak bisa dipertanggungjawabkan secara syariat Islam
karena kita telah berkolaborasi dengan jin yang dilarang Allah untuk
berhubungan dengan jin (Baca QS. Al-Jin:9).
Selain
itu, metoda tirakat kolaborasi dengan jin jelas sekali memiliki
efek-efek negatif secara medis. Sebagai contoh, si jin hanya membantu
menproyeksikan dan melevitasikan pikiran keluar tubuh dengan merekayasa
sistem syaraf otak kita, sehingga potensial bisa mengganggu sistem
syaraf kita jika saja kita tidak kuat dan sungguh-sungguh telah siap.
Metoda
teraman dan terefektik adalah dengan memanfaat pontesi tubuh manusia
sendiri, yakni hanya dengan meningkatkan kapasitas energi tubuh supaya
mampu menlontarkan sukma keluar tubuh, dan melakukan proses perjalanan
luar tubuh. Tentunya membutuhkan latihan yang intensif dengan jangka
waktu tertentu.