Jika Yogyakarta punya Malioboro kemudian Semarang dengan Simpang
limanya, maka boleh dikatakan Cihampelas adalah khasnya kota Bandung.
Kalau orang menyebut nama ini yang terbayang adalah satu kawasan
jeans dengan segala atribut dan keramaiannya. Cihampelas sendiri
tampaknya telah memantapkan diri sebagai salah satu karakteristik
kota Bandung.
Cerita Cihampelas dengan jeansnya, semua orang telah mengenalnya.
Tapi kalau kemudian timbul pertanyaan, seperti apa Cihampelas tempo
dulu, bagaimana pendduduknya lalu kenapa dinamakan Cihampelas, satu
pengetahuan lain tentunya.
Mengenal Cihampelas tempo dulu terutama awal terbentuknya kawasan
ini tidak terlepas dari sejarah perjalanan kota Bandung. Pada masa
pemerintahan Hindia Belanda, Cihampelas yang termasuk dalam kawasan
Bandung Utara dikondisikan untuk pemukiman orang Eropa. PAda masa
itu gedung-gedung gaya romantik Belanda banyak berdiri dikawasan ini.
Penamaan kawasan dan jalan dengan nama Cihampelas diambil
berdasarkan nama kolam pemandian yang ada di daerah ini, yakni kolam
pemandian Cihampelas.
Pada saat pembuatan kolam, disekitar tempat tersebut banyak terdapat
pohon Hampelas (sejenis pohon berdaun kasar dan bisa digunakan
sebagai penggosokI. Sumber air yang digunakan untuk mengisi kolam
berasal dari sekitar pohon tersebut hampelas tersebut.
KOlam renang yang identik dengan jalan Cihampelas ini, kini masih
dipergunakan walaupun wujudnya telah berubah seiring kemajuan jaman.
Sekitar Tahun 1987-an satu demi satu rumah tinggal dikawasan ini
berpindah tangan baik secara sistim beli maupun sewa. Perpindahan
tangan tersebut ternyata menandai dimulainya kawasan Cihampelas
sebagai salah satu tempat yang mencirikan kota Bandung, selain
Cibaduyut sebagai kawasan sepatu.
Kehidupan Cihampelas berubah, karena ternyata wisata dan pariwisata
bukan hanya dapat menyuguhkan keindahan alam atau kekayaan suatu
daerah, melainkan segala potensi yang layak dijual.
Kawasan Jeans di Cihampelas sendiri gebrakannya dimulai pada tahun
yang sama dengan berdirinya satu buah toko. Setelah dirasakan
reaksinya bagus, kemudian mereka mengajak rekan-rekan dari pengusaha
pabrik dan distributor untuk membuka usaha ditempat ini. Semakin
besar minta pengusaha yang ingin membuka toko menyebabkan banyak
rumah tinggal yang dikomersilkan.
Jalan CIhampelas kini tak pernah sepi. Memasuki kawasan ini ibarat
memasuki kawasan yang penuh dongeng. BAgaimana tidak, kalau tiap
toko memakai nama yang kerap mengingatkan kita pada tokoh-tokoh
heroik seperti Superman, Rambo, Ultraman atau juga Sapu Lidi,
Korek Api, Kupu-kupu sampai Maharani. tentu saja semua ini
bertujuan untuk menarik minat pembeli.
Dan sekarang bila anda tengah berjalan keluar masuk toko dengan
tangan yang sarat belanjaan, menghayallah sedikit kemasa lalu.
Dimana noni-noni Belanda pernah menjadikan tempat ini sebagai ajang
bercengkerama, berjalan menikmati matahari, taman-taman bunga tanpa
diganggu kebisingan. Bahkan bisa jadi kawasan Cihampelas tempo dulu
merupakan tempat menyenangkan bagi pasangan kekasih. Siapa tahu?
Bukankah BAndung dikenal sebagai Paris Van Java !!..