Menurut sumber yang di dapat oleh www.metrogaib.com, makam tersebut, adalah sebuah makam dari seorang pengembara. Beliau berasal dari ujung Sumatera, Nangroe Aceh Darussalam.
Masyarakat sekitar makam, tak ada yang mengetahui dengan pasti, nama dari orang yang disemayamkan dimakam itu. "Namanya aku tak tahu. tapi setahu aku, yang dikuburkan di situ, seorang yang datang dari Aceh," ujar seorang warga yang tak ingin namanya dikorankan.
Dengan dilindungi sebuah pohon yang rimbun, makampun terlihat sejuk. Sinar mentari pun, tak tembus ke makam itu. Dengan nisan yang berbeda, dari makam-makam yang sering kita lihat, makam ini juga, memiliki cerita mistis.
Cerita mistis yang ada, antara lain adalah, penghuni makam yang sering menampakkan wujudnya. Dan di sisi makam, terdapat sebuah lobang, menurut warga setempat, lobang tersebut dihuni seekor ular siluman.
Walau tak berapa indah, namun makam ini tampak terlihat bersih. Jika ada yang mengotori makam ini, akan mendapatkan ganjaran. Berupa sebuah penyakit. Dan penyakit ini, tak mudah di obati.
Seperti penuturan seorang nenek, yang telah bertahun-tahun tinggal di tempat itu.
"Sekitar tahun delapan puluhan, masyarakat yang berdomisili di kawasan ini, selalu mematuhi peraturan, yaitu tak ada yang berani, mengotori makam yang bisa dibilang keramat," ucap nenek yang biasa dipanggil nek Ijah.
Bagi yang melanggar larangan tersebut, pasti akan terkena musibah. Musibah yang datangpun, dapat menulat ke orang lain, atau orang yang terdekat. "Tak hanya yang mengotori saja yang kena, bisa juga keluarganya ikut kena penyakit," tambah Nek Ijah, yang tambah semangat bercerita.
Biasanya, Sakit yang diderita, susah untuk mendapatkan obatnya. Karena sakit tersebut, datang dari hal yang ghaib. "Penghuninya adalah makhluk gaib, dan hanya ingin sekitar tempatnya terlihat bersih," ujar nek Ijah.
Tak hanya orang lain, anak nek Ijah pun, pernah mengalami sakit. Sakit tersebut datang, setelah anaknya membuang sampah ke makam. Sebenarnya, anak nek Ijah tak sengaja membuang sampah.
Saat itu, ia sedang menyapu rumahnya. Dan tanpa sadar, sampahnya di buang ke arah makam. Keesokan harinya, anak Nek Ijah, mengalami sakit panas tinggi. Dan mengerang-ngerang seperti orang kemasukan.
Mengetahui sakit yang dialami anaknya, nek Ijah bertanya, "Apa yang engkau lakukan semalam," ucap nek Ijah kepada anaknya. "Mungkin karena sembarangan buang sampah mak. Tanpa sengaja, aku buang sampah ke kuburan itu," jawabnya.
Nek Ijah pun, menyiapkan sesajen untuk permintaan maaf. Dengan sedikit ritual, Nek Ijah meminta maaf atas apa yang diperbuat anaknya. Yang ditujukan kepada penghuni makam tersebut. Dan meminta kesembuhan anaknya, dari penyakit yang dideritanya. Dan sesajen yang telah tersedia, diletakkan di atas makam.
Kelang satu hari, keadaan anak nek Ijah, semakin membaik. Dan panas tinggi, yang dideritanya juga sudah menurun. Sejak saat itulah, nek Ijah memperingati keluarganya, agar tidak mengotori makam tersebut.
Bertemu Dua Orang Berpakaian Kerajaan Melayu
Jali yang tinggal tepat di samping makam, bercerita kalau ia sering didatangi dua orang, dengan berpakaian kerajaan Melayu.
Dua makhluk gaib yang sering mendatangi Jali, datang dengan wujud laki-laki dan wanita. Jali juga sering bermimpi dengan kedua orang makhluk halus tersebut. Dan yang paling mengejutkan Jali adalah, kedua makhluk halus dengan wujud manusia, datang dan pergi dari makam yang ada di samping rumahnya.
"Saat pertama aku didatangi oleh kedua orang itu, aku sungguh terperanjat, dan terdiam, sambil terus memandangi kedua orang itu. Hanya beberapa detik saja, berlalu meninggalkanku," ucap Jali yang seakan tak percaya.
Keesokan harinya, kedua makhluk gaib itu, masih mendatangi Jali, setelah itu pergi lagi. Karena penasaran, Jali mengikuti kedua makhluk tersebut. Tak disangka oleh Jali sebelumnya, ternyata mereka berdua, hilang ditengah makam
Kelang dua hari berikutnya, Jali yang sedang tertidur, terbangun dari tidurnya, karena mendengar suara ribut-ribut dari dapurnya. Suara yang berasal dari dapurnya itu, seperti suara sendok yang berlaga dengan piring.
Ingin mengetahui apa yang terjadi di dapur rumahnya, Jali segera bangkit dari peraduannya. Dengan perlahan, ia melangkahkan kaki menuju dapur. Dan setelah tahu apa yang dilihatnya, darah Jali berdesir seketika.
"Aku terkejut sekali, apa yang kulihat seperti mimpi. Aku melihat dua orang sedang asyik menyantap makanan," ujar Jali, yang melihat dua orang, yang mendatanginya sebelumnya.
Jali yang tak berani mendatangi kedua makhluk tersebut, hanya mengintip dari kain pintu saja. Seakan tak mengetahui, kalau ada manusia yang mengintip, Kedua makhluk tersebut, masih tetap menyantap makanan Jali.
Setelah menyantap makanan tersebut, sepasang makhluk gaibn itu, memandang kearah pintu, dimana tempat Jali mengintip. Sepasang makhluk gaib itu tersenyum dan pergi, dengan menembus dinding dapur yang terbuat dari kayu.
Karena seringnya, didatangi makhluk halus, yang berpakaian kerajaan Melayu, akhirnya Jali mendatangi seorang paranormal. Dan menceritakan kejadian aneh yang telah dialaminya.
Menurut keterangan dari Paranormal tersebut, sepasang makhluk gaib yang sering di jumpai jali, adalah jelmaan dari penunggu makam. Yang dapat merubah bentuk atau wujudnya.
"Jangan khawatir, makhluk itu tak akan mengganggu, selagi masyarakat disini, tidak merusak tempatnya, makam keramat," ucap Jali, menirukan apa yang dikatakan paranormal yang ditanyai.
Setelah konsultasi dengan Paranormal tersebut, hati Jali pun menjadi sedikit lega. Walaupun masih sering didatangi, Jali menganggapnya hal yang biasa. Hingga lama kelamaan, sudah jarang terlihat, sepasang makhluk yang sering mendatangi Jali.
"Kalau sekarang, mereka sudah jarang mendatangiku," ujar Jali mengakhiri kisahnya, tentang penampakan yang pernah ia lihat. Tak hanya Jali yang mengalami kisah aneh, seorang tetangganya juga punya cerita, tentang makam misterius yang menjadi keramat.
Ular Siluman Penunggu Makam
Kisah ini, diceritakan oleh Iwan, seorang warga Mabar, yang tinggal tak jauh dari makam tersebut. Kala itu, Iwan sedang tak enak badan. jadi, iwan pun terpaksa minta cuti, tak masuk kerja. "Kalau dipaksa, takut nanti aku tak sanggup," ujar Iwan, yang bekerja disalah satu Pabrik di Kawasan Industri Medan.
Pukul dua siang, Iwan bangkit dari tempat tidurnya. Dan memanggil Leli, Istrinya. "Tolong buatkan aku kopi," ujar Iwan kepada Leli. Karena tak ada air panas, Leli beranjak ke dapur, untuk memasak air.
Setelah air untuk dimasak tersedia, Leli pun menuju kompor. Naamun, alangkah terkejutnya Leli saat ingin meletakkan baskom isi air ke kompor. Tepat diatas kompor, telah melingkar sebuah ular, yang berukuran tak begitu besar. Kira-kira sebesar pergelangan tangan anak bayi.
Karena terkejut, Leli menjerit. Dan berlari kesuaminya. "Ada ular bang, di atas kompor," jerit Leli kepada Iwan. Mendengar jeritan Leli, Iwan mengambil sapu ijuk. Dengan perlahan mengangkat ular tersebut.
Entah mengapa, ular itu tak bisa terangkat. Karena kesal, Iwan menghantamkan sapu ijuk, ke badan ular itu. "mungkin karena terlalu kuat, ular itu bangkit dan menyerangku," ucap Iwan.
Saat ular tersebut menyerang, Iwan dengan sigap, mengayunkan sapunya. Dan terjadilah keanehan diluar akal manusia, ular tersebut lengket diasbes rumahnya. Iwan pun seakan tak percaya.
Dengan segera, Iwan berlari ke rumah Tok Onde. Karena Tok Onde, salah satu warga yang telah lama menetap di kawasan itu. Iwan pun mengajak tok Onde ke rumahnya.
Sementara di dalam rumah Iwan, adiknya yang bernama Budi, sedang berusaha menjolok Ular yang ada di asbes. Dan usahanya berhasil, ular tersebut jatuh ke lantai.
Tak lama kemudian tibalah Iwan bersama Tok Onde. "Jangan ada yang menyentuh ular itu," ucap Tok Onde. Dengan mulut yang bergerak-gerak, Tok Onde menengadahkan tangannya.
Secara tiba-tiba, ular tersebut kembali menggulungkan badannya. Namun masih berada di dalam ruang dapur Iwan. Lalu Tok Onde menyuruh Iwan, untuk mengambil beras kuning, garam, dan kembang tujuh rupa.
Setelah apa yang diminta Tok Onde tersedia, dengan membaca doa-doa, Tok Onde menyiramkannya ke arah ular tersebut. Tak berapa lama, ular tersebut berjalan perlahan, menuju liang yang ada disamping makam.
Menurut Tok Onde, ular tersebut, adalah penghuni makam yang keramat itu. Dan itu adalah ular siluman. Yang juga bisa merubah-ubah bentuk. "Ular tersebut, sekaligus menjaga kampung kita ini," ucap tok Onde kepada Iwan.
Esoknya, keanehan pun terjadi. Budi yang baru bangun dari tidurnya, tak bisa menggerakkan kepala. Kepala Budi, teleng di sebelah kanan. Budi pun dibawa ke seorang paranormal. Dan paranormal itu pun, menyembuhkan derita Budi.
Dengan terawangan yang dilakukan paranormal tersebut, diketahui, Budi terkena penyakit akibat kesalahan yang dilakukannya. Yaitu, dengan sembarangan memukul ular siluman.
Itulah kisah mistis yang ada di makam yang terletak di KM. 9,2 Mabar. Makam tersebut, dihuni oleh makhluk halus yang dapat merubah bentuk. "Dulu, ada juga wartawan yang datang kemari, kemudian dia mengambil gambar kuburan ini. sayangnya, setelah dicuci cetak, hanya lembaran kosong yang tampak," ujar Iwan.