Minggu, 04 Desember 2011

WARGA DESA KARANG ANYAR DIGANGGU ULAR SILUMAN


DI zaman yang sudah serba canggih ini, ternyata masih ada masyarakat yang percaya dengan dunia misteri. Buktinya sekarang warga WARGA Desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, gegeran karena seekor ular raksasa siluman yang tiba-tiba muncul di jembatan sungai Kedungbanteng. Bahkan dikabarkan ular itu minta tumbal tiga anak perawan.
Banyak penduduk setempat yang melihat dengan terang munculnya seekor ular raksasa siluman yang bertengger di badan jembatan Kedungbanteng. Kemunculan ular misterius tersebut setelah jembatan selesai diperbaiki.
"Saya sih tidak melihat sendiri, tapi ada beberapa warga di sini yang tahu langsung ular siluman itu", ujar Kartubi (34).
Sampai sekarang warga ada rasa takut jika melewati jembatan itu. Namun sejumlah 'orang pintar' setempat mengatakan, ular siluman tersebut tidak akan memakan orang, kecuali keberadaannya diganggu.http://jojopradipta.blogspot.com/
"Terpenting kita tidak mengganggu ular itu, tentu ular tersebut tidak akan memakan orang yang lewat", ujar Darsono (50) warga setempat.
Jembatan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Pangkah dengan sejumlah desa di wilayah Kecamatan Kedungbateng tersebut sudah lama rusak karena faktor usia. Karena itulah Pemda setempat membiayai rehab jembatan.
Namun setelah diperbaiki, tidak selang lama Kepala Desa Karanganyar, Rata Sugiarto, suatu malam ketika tidur mendapat mimpi. Dalam mimpinya Rata bertemu dengan seekor ular yang besarnya seperti manusia dan panjang 2 meter, bertengger di jembatan yang sudah direhab itu.
Selanjutnya karena ketakutan Rata pulang ke rumah, namun ular itu mengikutinya dan sampai di rumah berubahlah sang ular menjadi seorang kakek. Lantas kakek itu mengancam akan membunuh anaknya sang kades bernama Akbar yang baru berusia tiga tahun.
Sang kades yang tidak ingin kehilangan anaknya, lantas mengambil golok dan dibabatkan pada leher sang kakek, namun bukannya mati justru kakek itu marah dan minta tiga persyaratan jika sang kades tidak ingin kehilangan anaknya yakni, minta disediakan tiga anak perawan, 50 tumpeng kecil dan 10 tumpeng besar.
Setelah mimpi itu, sang kades mengajak 150 warga setempat mengadakan selamatan di atas jembatan dengan menyediakan sejumlah tumpeng yang diminta sang kakek, namun permintaan tiga nyawa anak perawan tidak dipenuhi dan diganti dengan lima ayam terdiri, 1 jantan putih dan tulak, serta tiga ayam betina.
"Semua ayam itu sebagai sesaji untuk ular siluman tersebut dengan harapan tidak akan mengganggu warga disini", ujar Kasturi (45) yang ikut selamatan.
Kades setempat, Rata, membenarkan ceritera warga tersebut. Bahkan setelah selamatan beberapa hari kemudian muncul ular raksasa siluman itu, tapi tidak lama menghilang, mungkin itu sebagai rasa terima kasih sang ular pada kami. Semoga saja warga disini akan selamat dan tidak diganggu ular siluman tersebut, ujar Rata.
Loading