Hati gundah tidak semestinya karena dilanda kesedihan. Bisa jadi
disebabkan pengaruh orang jahat yang akan menyakitinya. Perasaan ini
biasanya ditandai dengan bulu kuduk merinding dan pikiran tidak tenang.
Larut dalam kecemasan. Tanda-tanda serupa terutama dialami orang yang
rumahnya hendak disatroni maling. Upaya mengusirnya lakukan saja dengan
menggerahkan ajian Tolak Maling.
Mau tahu cara menguasai Ajian Tolak Maling? Cukup gampang dan bisa
dilakukan oleh siapa pun. Ajian ini merupakan warisan lelehur kita
semasa hidup dengan mengandalkan kesahajaan dan kekuatan berdasarkan
dari alam. Cara ini ternyata cukup ampuh. Diyakini bisa merubah pikiran
orang yang hendak berbuat jahat menjadi teralihkan.
Sasaran kejahatan yang akan dilakukan jadi berubah. Tentu calon
korbannya akan terhindar aksi maling ini berkat Ajian Tolak Maling yang
dikuasai. Saat menjalankan ritual ajian ini dilakukan waktu malam hari.
Ini berkaitan dengan aksi pelaku kejahatan yang kebanyakan dilakukan
pada malam hari.
Ritual pada malam hari, selain itu dimaksudkan agar hati seseorang yang
sedang menjalani laku ini bisa tenang. Tidak terganggu oleh kegiatan
luar di waktu siang hari yang terlalu ramai. Suasana malam benar-benar
hening. Sunyi hingga memudahkan orang memusatkan kosentrasi pada satu
fokus, yakni maksud menguasai Ajian Tolak Maling.
Ritual dilakukan pada malam hari, juga karena salah satu syarat yang
harus dilakoni dengan melakukan puasa pati geni. Syarat ini merupakan
prosesi yang tidak bisa ditinggalkan. Lelaku ajian ini benar-benar
membutuhkan waktu yang cukup. Tidak boleh seenaknya melakukan ritual.
Sebab, hasilnya bisa-bisa gugur, alias harus mengulangi prosesi ritual
mulai dari awal.
Laku menguasai Ajian Tolak Maling harus menjalani puasa 4 hari 4 malam
dan itu pun tidak boleh memakai penerangan (lampu dan sebagainya, red)
atau puasa pati geni. Selama melakukan ritual seseorang tidak boleh
berhubungan dengan dunia luar, termasuk berkomunikasi atau mendengar
suara orang lain. Cukup makan secukupnya sewaktu berbuka.
Selanjutnya tiap malam, di sela-sela melakukan ritual pelaku membaca mantera berikut ini;
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Hyang moyo arane maling. Hyang karo
uripe gangalangan. Kayoban sarojo mohon merene. Yaiku kakang ira agus
kono. Kono reksaning umah bondo niro. Kalawan teko adiniro. Saguber
panganten ojo kon perak merene.
Setelah mencapai hari terakhir melakukan puasa, pada hari terakhir
pelaku disyaratkan menggelar selamatan berupa kue apem. Dengan
mengundang teman-teman dekat atau sana handai taulan. Tanda-tanda
seseorang berhasil menguasai Ajian Tolak Balak dapat dirasakan
perasaannya yang selalu tenang dan tentram sebelum tidur.
Barang-barang kepunyaan tidak pernah hilang. Dan, sekalian dia akan
banyak disenangi orang-orang yang hanya bermaksud baik padanya. Sedang
fungsi Ajian Tolak Balak bisa digunakan sewaktu-waktu bila sedang
terancam bahaya. Misalkan, sebelum tidur malam merasa perasaannya tidak
enak, seperti ada orang yang merencanakan hendak mencuri barang-barang
miliknya.