MUSEUM Sonobudoyo II terletak di Dalem Condrokiranan, Wijilan
Yogyakarta. Banyak cerita misteri diungkap Saniman (37), tukang kebun
setempat yang mukim di kompleks itu. Ditemui wartawan usai Maghrib. Saat
cerita pun, Saniman merinding saking wingitnya tempat tersebut.
"Ngomong-ngomong soal hantu, harusnya sehabis Asar tadi. Kadang saya
merasa merinding juga kalau harus cerita yang serem. Tapi, nggak
apalah," katanya.http://jojopradipta.blogspot.com/
Menurut Saniman, sosok tubuh berkelebat tanpa ketemu orangnya,
sebagai lumrah di kompleks museum. "Sering saya kejar dan saya terangi
dengan senter, tapi tetap tak ketemu" katanya.
Malah ada lelembut suka meledek. Cuma menampakkan perut dan dadanya
saja. Kadang-kadang cuma wajahnya. Juga ada yang suka mencolek-colek.
Kalau nyalinya ciut, pasti terkencing-kencing. Ceritanya, ketika Saniman
berdiri dan berjalan di dekat batu Menhir yang terletak di halaman
museum, pernah merasa dicolek bagian belakang kepalanya. "Merinding bulu
kuduk saya. Karena biasa sembahyang, saya jadi tak takut," katanya.
Lagi, suatu malam, ketika akan membaringkan tubuhnya, tiba-tiba
terdengar ketukan pintu yang sangat halus. Lalu ada kesepakatan dengan
istrinya, ia akan mencoba menengok lewat pintu yang lain. Sementara
istrinya menjaga anak-anaknya. Setelah mendekat ke pintu yang diketuk
ternyata nggak ada orang.
Ada lagi cerita. Selepas Maghrib ia mengecek gedung sebelah utara.
Dia kaget mendengar kakek-kakek dan nenek-nenek berdiskusi. "Bicara
dengan bahasa Jawa halus dan terasa enak didengar," ungkap Saniman.
Di antara pengalaman orang lain yang pernah ia ketahui, misalnya
ceritanya seorang bakul bakmi dorong. Bakul tersebut pernah berjalan di
depan museum. Namun, gedung sisi barat masih bangunan kuno dan banyak
pepohonan.
Tiba-tiba ada orang yang memesan tiga porsi bakmi. Dengan enjoy bakul
itu pun memasak sesuai yang dipesan. Anehnya, ketika bakmi diantar yang
menerima 3 orang tanpa kepala. "Lari nggenjrit penjual bakmi itu," kata
Saniman.