Lelembut pesugihan yang minta persyaratan disenggamahi ternyata
jenisnya cukup banyak. Di Kabupaten Rembang ada juga pesugihan yang
cukup dikenal masyarakat sekitar. Namanya, pesugihan Nyai Puspo Cempoko.
Lelembut yang saban hari berkeliaran di daerah Kabongan ini, konon
bersedia memberi harta kekayaan melimpah bagi lelaki asalkan mau
bersenggama dengannya. Benarkah?
Bagi sebagian besar masyarakat Rembang nama kondang pesugihan Nyai Puspo
Cempoko sudah tidak asing. Makhluk yang bisa mendatangkan harta
kekayaan dari kalangan lelembut ini dikenal memiliki kerajaan angker
sekitar Kabongan, Rembang. Ditandai sebuah makam tua yang cukup
dikeramatkan warga Kabongan. Orang yang datang untuk meziarahi saban
hari tidak pernah sepi.
Kalangan spiritualis mengatakan tempat perkuburan Nyai Puspo Cempoko
memiliki nilai mistis yang maha tinggi. Cukup banyak maksud dan tujuan
orang yang melakukan ziarah. Diantaranya tujuan untuk mengalab berkah,
melancarkan usaha, dan minta sawab Nyai memberikan keselamatan dan
perlindungan. Paling laris lagi, kabarnya sebagian besar yang datang
untuk meminta kekayaan.
Konon, para peziarah yang menyampaikan permintaan kaya sudah tidak
terhitung lagi berapa banyak yang berhasil. Keinginan mereka dikabulkan,
dalam sekejab harta yang ditimbun di rumahnya menumpuk berlipat-lipat.
Menurut cerita yang beredar, orang pada menyukai pesugihan Nya Puspo
lantaran persyaratan yang harus dipenuhi cukup mudah. Tidak harus
menyerahkan jiwa dan raga untuk dijadikan wadal pesugihan.
Tidak ubahnya Nyai Puspo memberi harta kekayaan pada memintanya secara
Cuma-Cuma. Dia hanya meminta beberapa syarat yang justru bikin ketagihan
lelaki mata keranjang. Konon, imbalan yang diminta Nyai Puspo cukup
dengan mengorbankan birahi seksual peminta kekayaan. Lelaki yang diberi
kekayaan harus menyenggamai Nyai Puspo di waktu yang telah ditentukan.
Biasanya waktu paling sering dibuat janji Nyai Puspo bertemu dengan
lelaki pengabdinya adalah malam Jumat Kliwon. Melalui persyaratan ini
pencari pesugihan harus rela menjadi suami Nyai Puspo. Harus melayani
kebutuhan seksual lelembut yang konon berbody seksi dan cantik ini.
Justru karena daya tarik Nyai Puspo yang tidak hanya bisa mendatangkan
harta kekayaan ini membuat lelaki banyak yang mengimpikan.
Namun masih ada beberapa persyaratan lain yang tidak boleh dilanggar.
Mengingat hubungan gaib antara Nyai Puspo dengan peminta hanya mereka
berdua yang tahu, maka dia meminta agar di rumah peminta disiapkan
sebuah kamar khusus yang orang lain tidak pernah boleh masuk. Di dalam
kamar remang itulah saban menagih janji Nyai Puspo akan datang dan minta
dilayani nafsu seksnya. Selain memenuhi kebutuhan seksual, Nyai Puspo
juga meminta agar disediakan sesaji yang terdiri dari jajan pasar,
kembang wangi, kelapa hijau serta bakaran kemenyan madu. Semua sesaji
harus disediakan setiap malam. Tak boleh ada yang terlupakan.
Nasir, orang kaya di daerah Tuban, Jawa Timur, menurut sumber MISTERIONLINE
dikabarkan pernah mencari pesugihan di tempat tersebut. Sebelumnya, ia
hanyalah salah seorang anak petani miskin. Setelah tirakat di Kabongan,
ia pulang ke kampung halamannya dan merintis berbagai usaha. Meski
sukses memetik harta, ia tak berani kawin. Mungkin ia masih terikat
dengan persekutuan gaib yang telah dijalani dengan Nyai Puspo.
Usut punya usut ternyata ada sebuah rahasia gaib yang disebunyikan
Nasir. Itu baru terungkap setelah pembantunya, Nasir nekad ingin melihat
apa yang terjadi di dalam kamar khusus Nasir yang tidak boleh dimasuki
oleh siapa pun. Termasuk keluarga dekat Nasir sendiri tidak
diperbolehkan masuk. Tepatnya, setiap malam Jumat Kliwon, pembantu Nasir
selalu mendengar suara mesra yang datangnya dari balik kamar.
Karena diburu rasa keingintahuannya, pembantu asal Pati itu nekad
mengintip bagian dalam kamar melalui lubang kunci. Apa yang dilihatnya?
Antara percaya dan tidak pembantu itu menyaksikan majikan yang
diseganinya tengah bermesaraan dengan seorang perempuan cantik. Bentuk
lelembut pesugihan itu digambarkan sempurna sebagai perempuan biasa.
Bahkan, keseksian tubuh perempuan yang digumuli Nasir di desanya tidak
ada yang menandingi.
Pembantu itu heran bercampur takut. Karena selama ini ia tidak pernah
membukakan pintu untuk tamu tersebut. Bahkan, dia sendiri keheranan
meruntut dari mana perempuan itu masuk di dalam kamar Nasir. Lewat
jendela? Rasanya tidak mungkin karena letaknya sangat tinggi, dan di
sekelilinginya ramai rumah tetangga. Lewat pintu kamar? Juga tidak
mungkin, sebab pembantunya sejak sore tidak beranjak dari depan pintu
kamar tuannya itu.
Diduga, perempuan itu adalah siluman Nyai Puspo. Apalagi setiap hari
Nasir selalu menyediakan sesaji seperti yang diminta oleh Nyai Puspo.
Dugaan itu makin kuat, selain tidak menikah di usia lanjut, Puspo pun
sering berbicara sendiri. Bila diajak berbicara, jawabannya sering
ngelantur, tak jelas tujuannya. Dan, fenomena seperti itu biasanya
dialami oleh mereka yang mencari pesugihan di daerah Kabongan, Rembang.