Alkisah diceritakan, seorang gadis yang baru pulang dari perantauan,
Malaysia. Ia menetap di Brayan Bengkel, Medan. Ia memiliki seorang
kekasih, pemuda yang berasal dari Tanjung Mulia.
Karena terlalu
mencintai pemuda ini, gadis tersebut rela menyerahkan mahkota berharga
miliknya. Namun tak pernah disangkanya, setelah mengetahui hamil, pemuda
tersebut tak mau bertanggung jawab.
Karena tak tahan menanggung
aib, gadis tersebut memilih jalan pintas. Ia bunuh diri dengan cara,
tidur di rel kereta api. Dan dengan sekejap saja, nyawa dibadan pun
menghilang.
Sejak kejadian tersebut, peristiwa aneh sering
terjadi di kawasan rel ini. diatas pukul dua belas malam, sering
terlihat sosok putih, duduk di atas rel, dimana tempat terjadinya bunuh
diri tersebut.
Salah seorang yang pernah melihat penampakan di
daerah itu, adalah seorang pemuda, yang biasa di panggil Pendi.
Kira-kira pukul satu malam. Saat itu Pendi sedang melintasi rel.
Lagi
asyik berjalan, mata Pendi melirik kearah kanan. Dan ia melihat sosok
wanita yang lagi duduk diatas rel. Pendi penasaran, dan mencoba
mendekati sosok wanita tersebut.
Sekitar berjarak lima langkah,
Pendi dikejutkan dengan suara tangis, yang keluar dari mulut wanita
tersebut. "Suara tangis itu, sangat memekakkan telinga," ucap Pendi.
Seketika
saja, seluruh badan Pendi menjadi merinding. Tanpa pikir panjang, Pendi
mengambil langkah seribu. Dan tak mau lagi melihat kebelakang.
"Itu mungkin wanita yang mati bunuh diri, dan menjadi gentayangan karena mati gak wajar," ujar Pendi.
"Memang sejak peristiwa bunuh diri itu, rel kereta api ini, terlihat angker," tambah Pendi.
Tak
hanya Pendi yang melihat sosok wanita itu, sejumlah warga yang tinggal
tak jauh dari tempat itu, juga sering mendengar tangisan dari suara
wanita.