Minggu, 04 Desember 2011

KORBAN BUNUH DIRI GENTAYANGAN

Alkisah diceritakan, seorang gadis yang baru pulang dari perantauan, Malaysia. Ia menetap di Brayan Bengkel, Medan. Ia memiliki seorang kekasih, pemuda yang berasal dari Tanjung Mulia.

Karena terlalu mencintai pemuda ini, gadis tersebut rela menyerahkan mahkota berharga miliknya. Namun tak pernah disangkanya, setelah mengetahui hamil, pemuda tersebut tak mau bertanggung jawab.

Karena tak tahan menanggung aib, gadis tersebut memilih jalan pintas. Ia bunuh diri dengan cara, tidur di rel kereta api. Dan dengan sekejap saja, nyawa dibadan pun menghilang.

Sejak kejadian tersebut, peristiwa aneh sering terjadi di kawasan rel ini. diatas pukul dua belas malam, sering terlihat sosok putih, duduk di atas rel, dimana tempat terjadinya bunuh diri tersebut.

Salah seorang yang pernah melihat penampakan di daerah itu, adalah seorang pemuda, yang biasa di panggil Pendi. Kira-kira pukul satu malam. Saat itu Pendi sedang melintasi rel.

Lagi asyik berjalan, mata Pendi melirik kearah kanan. Dan ia melihat sosok wanita yang lagi duduk diatas rel. Pendi penasaran, dan mencoba mendekati sosok wanita tersebut.

Sekitar berjarak lima langkah, Pendi dikejutkan dengan suara tangis, yang keluar dari mulut wanita tersebut. "Suara tangis itu, sangat memekakkan telinga," ucap Pendi.

Seketika saja, seluruh badan Pendi menjadi merinding. Tanpa pikir panjang, Pendi mengambil langkah seribu. Dan tak mau lagi melihat kebelakang.

"Itu mungkin wanita yang mati bunuh diri, dan menjadi gentayangan karena mati gak wajar," ujar Pendi.

"Memang sejak peristiwa bunuh diri itu, rel kereta api ini, terlihat angker," tambah Pendi.

Tak hanya Pendi yang melihat sosok wanita itu, sejumlah warga yang tinggal tak jauh dari tempat itu, juga sering mendengar tangisan dari suara wanita.
Loading