Kisah
ini berawal dari kepenasaran saya akan hal - hal gaib yang ada
disekitar kawasan taman bunga depan Stadion Teladan, Medan. Begitu
menyeramkan ketika saya melintasi kawasan ini pada dini hari. Ya,
pepohonan yang rindah itu terasa lain ketika saya berada di bawahnya.
Hembusan angin yang terkadang bercampur aroma yang tidak bisa dilukiskan
dengan kata - kata.
Dihadapkan pada fenomena yang demikian, saya
kian penasaran jadinya. Agak tergesa saya mempercepat langkah menuju
jalan Sisingamangaraja pada dini hari itu. Entah mengapa, langkah kaki
saya terasa berat seolah ada kekuatan lain yang menahan laju langkah
saya. Akhirnya saya seolah bagai menyeret langkah.
Saat itulah
saya melihat diantara dedaunan rindang pepohonan di situ sinar putih
berseliweran, membentuk bayangan - bayangan abstrak. Terkadang
menyeramkan, singkatnya fenomena itu memperlihatkan berbagai macam
bentuk lukisan gaib.
Keesokannya, lewat bantuan mata batin
seorang paranormal, Safri R. Sutan Sati mencoba menerawang ke kawasan
itu. Ia menamakan ilmunya Ilmu Kontak Alam. Katanya, dengan memakai ilmu
ini, seseorang bisa melihat makhluk gaib, pendeteksian rumah dari
gangguan gaib, dan lain sebagainya.
Begitulah, sesaat kemudian,
Safri R. Sutan Sati bersemedi sebentar. Ia bermeditasi, matanya
terpejam, agak lama memang. Terdengar nafasnya berembus beraturan.
Sesaat kemudian ia terdiam lebih kurang lima menit.
http://jojopradipta.blogspot.com/
Wartawan portal ini melihat tubuh Safri mulai berkeringat, untuk sesaat iapun kembali membuka matanya.
"Ya,
di taman itu banyak sekali makhluk gaibnya, saya melihat di pohon depan
stadion teladan dihuni oleh makhluk seperti beruang. Telinganya
panjang, kakinya bagai kaki kuda," ujarnya dengan mimik serius.
"Di
tempat ini banyak juga berseliweran kuntilanak, dan anak kecil berambut
panjang. Mereka biasanya muncul dan menampakkan diri antara jam 01.00
sampai dengan 04.00 dini hari pada saat orang lagi lelap tidur. Karena,
malam di dunia nyata, siang didunia lain " paparnya kemudian.
Untuk
itu, kepada para pengunjung taman itu, Syafri R. Sutan Sati menghimbau
agar jangan kencing sembarangan karena akibatnya fatal, misalnya alat
kelaminnya jadi bengkak. Duh, seramnya.