Kepercayaan masyarakat Jawa menyebutkan banyak macam ritual ajian yang
bisa digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pada masing-masing
ritual terdapat syarat maupun prosesi yang sudah barang tentu antara
ritual satu dengan lainnya berbeda-beda. Seperti Ajian Tolak Balak yang
biasa dilakukan masyarakat Jawa berikut ini terdapat mentera dan ritual
khusus yang harus dijalankan.
Maksud orang memiliki Ajian Tolak Balak kebanyakan orang melakukannya
untuk melancarkan jalan kehidupan agar tidak tertimpah musibah atau
hambatan. Ajian semacam sudah cukup lama dianut masyarakat Jawa. Bahkan
sejak nenek moyang kita ada, tradisi menolak balak sudah dilakukan.
Setidaknya, sama seperti ritual menolak balak zaman dulu mulai dilakukan
untuk mengusir binatang babi hutan maupun sebangsa kera yang suka
menyerang ladang milik petani. Binatang merugikan itu mereka anggap
sebagai balak. Cara mereka menghalau dengan mendatangkan roh-roh maupun
sebangsa lelembut agar menakut-nakuti lalu membuat binatang lari
menjauhi ladang.
Cara yang mereka terapkan tak rasional tentunya. Namun, pada
perkembangan selanjutnya tradisi menolak balak menjadi bermacam-macam
tujuan yang tentunya bukan sekedar mengusir binatang liar. Lebih itu,
dikaitkan dengan keberadaan keluarga dan kondisi seseorang.
Menurut tradisi yang anut masyarakat Jawa, ritual menolak balak biasanya
dilakukan dengan cara meruwat. Tradisi ini memang berasal dari budaya
leluhur. Perkembangan sekarang lebih banyak ditujukan untuk maksud
keselamatan, atau dilakukan terhadap orang yang selalu tertimpa
kemalangan.
Namun, cara yang digunakan cukup rumit lantaran harus menjalani prosesi
ritual yang harus melibatkan orang banyak. Itu pun dengan biaya yang
tidak sedikit karena harus menyediakan macam-macam uborampe sebagai
persyaratan agar ritual yang dijalankan sempurna. Dan, tentunya sawabnya
benar-benar bisa dirasakan.
Cukup dengan melakoni ajian yang dikenal cukup ampuh. Setidaknya dari
ajian tolak balak aura-aura jahat yang datang dari berbagai sudut mana
pun dapat ditangkal. Diganti dengan kekuatan yang selanjutnya akan
mengalahkan aura maupun sifat-sifat jahat yang orang lain. Bisa
menyadarkan sifat jahat menjadi lunak dan mudah ditaklukkan. Atau
setidaknya sasaran yang akan ditujukan ke pelaku ajian dapat terhindar,
dengan dibuang jauh-jauh. Hingga akhirnya orang yang menjalaninya akan
lolos dari kemalangan.
Adapun tahapan ritual yang harus dilakoni cukup mudah. Cukup dengan
puasa mutih selama 2 hati sambil melafalkan mantera berikut ini; shallallaahu
‘alaihi wa sallam. Shaifatullah, qulhu sungsang. Tekenku poro moloekat.
Nabiku nabi muhammad. Luputo kang diarah. Kenoho kang ngarang. Allahu
akbar.