Sabtu, 03 Desember 2011

TOLAK BALA DENGAN PUASA MUTIH

Kepercayaan masyarakat Jawa menyebutkan banyak macam ritual ajian yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pada masing-masing ritual terdapat syarat maupun prosesi yang sudah barang tentu antara ritual satu dengan lainnya berbeda-beda. Seperti Ajian Tolak Balak yang biasa dilakukan masyarakat Jawa berikut ini terdapat mentera dan ritual khusus yang harus dijalankan.
Maksud orang memiliki Ajian Tolak Balak kebanyakan orang melakukannya untuk melancarkan jalan kehidupan agar tidak tertimpah musibah atau hambatan. Ajian semacam sudah cukup lama dianut masyarakat Jawa. Bahkan sejak nenek moyang kita ada, tradisi menolak balak sudah dilakukan.
Setidaknya, sama seperti ritual menolak balak zaman dulu mulai dilakukan untuk mengusir binatang babi hutan maupun sebangsa kera yang suka menyerang ladang milik petani. Binatang merugikan itu mereka anggap sebagai balak. Cara mereka menghalau dengan mendatangkan roh-roh maupun sebangsa lelembut agar menakut-nakuti lalu membuat binatang lari menjauhi ladang.
Cara yang mereka terapkan tak rasional tentunya. Namun, pada perkembangan selanjutnya tradisi menolak balak menjadi bermacam-macam tujuan yang tentunya bukan sekedar mengusir binatang liar. Lebih itu, dikaitkan dengan keberadaan keluarga dan kondisi seseorang.
Menurut tradisi yang anut masyarakat Jawa, ritual menolak balak biasanya dilakukan dengan cara meruwat. Tradisi ini memang berasal dari budaya leluhur. Perkembangan sekarang lebih banyak ditujukan untuk maksud keselamatan, atau dilakukan terhadap orang yang selalu tertimpa kemalangan.
Namun, cara yang digunakan cukup rumit lantaran harus menjalani prosesi ritual yang harus melibatkan orang banyak. Itu pun dengan biaya yang tidak sedikit karena harus menyediakan macam-macam uborampe sebagai persyaratan agar ritual yang dijalankan sempurna. Dan, tentunya sawabnya benar-benar bisa dirasakan.
Cukup dengan melakoni ajian yang dikenal cukup ampuh. Setidaknya dari ajian tolak balak aura-aura jahat yang datang dari berbagai sudut mana pun dapat ditangkal. Diganti dengan kekuatan yang selanjutnya akan mengalahkan aura maupun sifat-sifat jahat yang orang lain. Bisa menyadarkan sifat jahat menjadi lunak dan mudah ditaklukkan. Atau setidaknya sasaran yang akan ditujukan ke pelaku ajian dapat terhindar, dengan dibuang jauh-jauh. Hingga akhirnya orang yang menjalaninya akan lolos dari kemalangan.
Adapun tahapan ritual yang harus dilakoni cukup mudah. Cukup dengan puasa mutih selama 2 hati sambil melafalkan mantera berikut ini; shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Shaifatullah, qulhu sungsang. Tekenku poro moloekat. Nabiku nabi muhammad. Luputo kang diarah. Kenoho kang ngarang. Allahu akbar.
Loading